Selasa, 14 Januari 2014

SEJARAH BERDIRINYA IPSI



                                              SEJARAH BERDIRINYA
                                                                  IPSI
                                          Ikatan Pencak Silat Indonesia
Saya coba untuk menyampaikan sejarah singkat IPSI, yang awal keberadaannya tidak lepas dari perjuangan bangsa kita.
  1. Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan, akibat agresi belanda, resminya sejak 4 Januari 1946 sampai 27 Desember 1949, Pemerintah RI mengungsi ke Yogyakarta dan Bukittinggi. Sementara Jakarta dan Bandung/Jabar diduduki Belanda. (diduga menjadi faktor kesulitan, mengapa tidak banyak tokoh silat Jabar yg ikut deklarasi pendirian IPSI dan Kongres I IPSI). Pasukan Siliwangi menjadi kekuatan utama Pemerintah RI di Yogyakarta.
  2.  Para tokoh pencak silat (pencak, istilah umum dipakai di Jateng-Jatim, silat/silek, istilah yg biasa dipakai di Sumbar, digabung menjadi kata majemuk 'pencak silat'), memprakarsai terbentuknya Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPPPSI).
Pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, para tokoh pencak silat melalui PPPPSI, mendeklarasikan berdirinya IPSI, dan menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Ketua Umum. Konggres I IPSI yang tidak lama diselenggarakan setelah deklarasi, mengukuhkan Mr.Wongsonegoro sebagai Ketua Umum PB IPSI, yang bekedudukan di ibukota RI saat itu, Yogyakarta.
  1.  Menyesuaikan kembalinya pusat Pemerintahan RI ke Jakarta pada 1950, PB IPSI ikut pindah dari Yogyakarta ke Jakarta (sebagian personil).
  2.  Selain mempersatukan kekuatan pejuang persilatan, IPSI juga memandang perjuangan melalui olahraga dan pendidikan pencak silat, mempunyai peran besar dalam mempersatukan dan meningkatkan harkat dan harga diri bangsa.
  3. Dipicu pemberontakan DI/TII SM Kartosoewiryo, maka Panglima Territorium III, Kolonel RA Kosasih (terakhir Let Jend TNI), dibantu kolonel Hidayat dan kolonel Harun membentuk PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesia).
Membangun kekuatan teritorial masyarakat melalui pembinaan dengan titik berat pada seni pertunjukan tradisional Ibing Penca dan beladiri pencak silat, guna melawan DI/TII yang beroperasi di Jawa Tengah bagian barat, Jawa Barat, Jakarta, sampai Lampung.
Belakangan, terjadi dualisme pembinaan pencak silat di Jabar dan Jakarta. Masing masing, IPSI, PPSI dan BAPENSI, bersaing masuk acara PON.
  1. Dari catatan sejarah perjuangan olahraga/induk olahraga:
a.       1950, ada KOI (pimpinan Sultan HB IX) dan PORI (pimpinan Widodo Sosrodiningrat).
b.       1951, PORI melebur ke KOI.
c.        1960, menjadi KOGOR (Komando/komite Gerakan Olah Raga).
d.       1962, dibentuk Departemen Olah Raga/DEPORA, dengan Menteri Maladi.
e.       1964, menjelang Asian Games IV, menjadi DORI (Dewan Olah Raga Indonesia) dipimpin ex officio oleh Presiden Soekarno dan Menteri Olah Raga, Maladi.
f.         25 Desember 1965, IPSI ikut mendirikan Sekretariat Bersama Top Organisasi Cabang  Olah Raga. Yang kemudian mengusulkan mengganti DORI menjadi KONI.
g.       31 Desember 1966, IPSI ikut menjadi pendiri KONI, organisasi independen non politik, dengan Ketum Sri Sultan HB IX.
  1. Pada era 1960 an, PB IPSI membentuk laboratorium pencak silat, untuk menyusun aturan baku yang memenuhi kriteria pertandingan olahraga. Para laboran adalah bp. Arnowo Adjie dari Kelatnas Perisai Diri, Januarno dan Imam Suyitno dari PSHT, bp. Hadimulyo, Dr. Rachmadi dan Dr. Djoko Waspodo dari KPS Nusantara. Hasil laboratorium ini mulai di ujicoba pada th 1969. Dipertandingkan pertamakali pada PON VIII th 1973 di Jakarta.
  2. Menjelang Konggres IV IPSI 1973,  dicari calon Ketua Umum PB IPSI untuk menggantikan Mr. Wongsonegoro yang sudah sepuh.
Didapatlah seorang kandidat, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Brigjen TNI Tjokropranolo (terakhir berpangkat Let Jend). Diselenggarakan seminar2/diskusi dengan berbagai pihak di Tugu, Bogor, untuk langkah2 pembinaan kedepan. Antara lain dirumuskan aspek2 dalam pencak silat, yaitu Seni, Beladiri, Olahraga dan Kebatinan/Spiritual, sebagai jalur pembinaan lengkap.
Bp Tjokropranolo/bang Nolly, yang memiliki garis keturunan dari pendekar pencak Jawa, Gagak Handoko, dibantu sepenuhnya oleh tokoh2 perguruan:
a.       Tapak Suci : bp Haryadi Mawardi, bp Tanamas.
b.       KPS Nusantara : bp Hadimulyo, Sumarnohadi, Dr.Rachmadi, Dr. Djoko Waspodo.
c.        Kelatnas Perisai Diri : bp Arnowo Adjie HK.
d.       Pashadja Mataram: bp KRT Soetardjonegoro.
e.       PerPI Harimurti: bp. Sukowinadi.
f.         Perisai Putih: bp Maramis, bp Runtu, Sutedjo dan Himantoro.
g.        Putra Betawi: bp. H.Saali.
h.       Persaudaraan Setia Hati/PSH: Mariyun Sudirohadiprodjo, Mashadi, Harsoyo, HM Zain.
i.         Persaudaraan Setia Hati Terate/PSHT: bp Januarno, Imam Suyitno, Laksma Pamuji.
Menyusun rancangan, langkah strategis untuk mengembangkan pencak silat kedepan.
  1.  Kebetulan bang Nolly dan para pendiri  PPSI adalah satu korps, Corps Polisi Militer/CPM. Pembicaraan untuk mempersatukan menjadi lebih lancar. Dimulai dengan Sekretariat Bersama IPSI-PPSI di Stadion Utama Senayan, dilanjutkan dengan pernyataan yang disampaikan Ketua Harian PPSI, bp. H.SUHARI SAPARI di Konggres IV IPSI 1973,  bahwa PPSI bergabung di IPSI, seluruh anggota PPSI otomatis menjadi anggota IPSI. Konggres juga menetapkan Tjokropranolo sebagai Ketua Umum PB IPSI menggantikan Mr Wongsonegoro.
  2.  Oleh Tjokropranolo/ PB IPSI, maka  PPSI dan 9 perguruan tersebut, atas peran jasanya dalam "era baru" IPSI, ditetapkan sebagai perguruan tingkat pusat, dengan hak istimewa, dibebaskan dari syarat umum untuk menjadi anggota tingkat pusat. Dimasa bp Eddie M Nalapraya, kemudian disebut sebagai perguruan historis IPSI.
  3.  Atas saran presiden, untuk mengenalkan pendidikan pencaksilat di sekolah2, agar dimulai dengan olahraga rekreasi/kesehatan massal, dengan menyusun SPI (senam pagi Indonesia), dengan memasukkan unsur2 gerakan pencak silat.
Adapun kurikulum pelajaran pencak silat di sekolah, dengan penyusun bp Mariyun cs, kurang diterima perguruan2 didaerah. Dilain pihak perguruan2 juga belum berhasil menyusun silabus kurikulum sendiri. Sehingga program kurikulum pencak silat di sekolah menjadi kandas. Kedepan hanya bisa dilaksanakan dengan berbasis perguruan.
  1. Bang Nolly mulai merintis diplomasi untuk mendirikan PERSILAT. Mendorong terbentuknya Pengda dan Pengcab IPSI diseluruh Indonesia.
  2. Berganti kemasa bp Eddie M Nalapraya. Aspek2 lengkap mulai dikembangkan. Ada workshop2 untuk pengembangan pencak silat seni dll. Didukung pendanaan yang powerfull dari Bambang Tri, Prabowo Subianto, Rossano Barack dan terakhir Rachmat Gobel.
  3. Pada Konggres/MUNAS XII IPSI 2007, ditetapkan lima perguruan yang memenuhi syarat menjadi anggota tingkat pusat kategori biasa, yaitu, Persinas ASAD, Kalimasada, PSTD Indonesia, Satria Muda Indonesi dan Betako Merpati Putih. 
Demikian. Dalam tiap tahap tentu ada kisah panjang lebar. Titik berat konsep pembinaan ala 1973 tentu harus ada penyesuaian dengan tuntutan jaman. Khususnya bagaimana membina pencak silat tradisional yang mengakar pada budaya nusantara. Perlu pembaruan pemikiran dan strategi.



iklan
http://youtu.be/0tz_Kr_D7aM
http://youtu.be/PfNVnQsjN-A

Rabu, 27 November 2013

JURUS DASAR TAPAK SUCI


Jurus dasar terbagi 7 yaitu:

  1. jurus katak
  2. jurus ikan 
  3. jurus merpati
  4. jurus mawar
  5. jurus rajawali
  6. jurus naga
  7. jurus harimau
  8. jurus lembu
Dari masing-masing jurus tersebut, masih terbagi lagi macam-macam jurus di tiap satuan jurusnya. 

Jurus katak ada tiga:
  1. katak melempar tubuh
alat penyasar   : dua mata pelana/pangkal ruas jari tangan
sasaran             : ulu hati
lintasan            : dari dalam lurus ke depan
  1. katak kembar
alat penyasar   : dua mata pelana
sasaran             : ulu hati
lintasan            : dari dalam lurus ke depan

Jurus mawar ada 5:
Mawar mekar    
alat penyasar   : punggung tangan
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari dalam melingkar keluar

Mawar layu
alat penyasar   : telapak tangan
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari luar ke dalam 

Belitan tangkai mawar
alat penyasar   : punggung tangan, telapak tangan dan jari
sasaran             : tangkisan dan kaitan (tangkapan)
lintasan            : dari dalam melingkar ke luar kemudian melakukan kaitan (tangkapan)

Mawar layu tertiup angin
alat penyasar   : telapak tangan
sasaran             : tangkisan dan hindan
lintasan            : dari luar ke dalam dengan hindaran 

Mawar mekar menyongsong matahari
alat penyasar   : seluruh bagian tangan kanan dan kiri
sasaran             : pernafasan
lintasan            : melingkar atas dan bawah

Jurus merpati ada 4: 
Pagutan merpati
alat penyasar   : sikut jari (empat jari tertekuk)
sasaran             : antara dua mata
lintasan            : dari tengah lurus ke depan 

Merpati mengibas sayap
alat penyasar   : pangkal telapak tangan bagian dalam
sasaran             : dagu atau rahang
lintasan            : dari dalam ke atas 

Merpati mengibas ekor
alat penyasar   : pangkal telapak tangan bagian luar
sasaran             : pelipis
lintasan            : melingkar dari luar ke dalam

Sambaran merpati
alat penyasar   : pangkal jari telunjuk da ibu jari
sasaran             : pelipis
lintasan            : melingkar dari luar ke dalam

Jurus rajawali ada 5:
Rajawali membuka sayap
alat penyasar   : lengan luar bagian dalam
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari dalam melingkar ke luar

Rajawali menutup sayap
alat penyasar   : lengan bawah bagian dalam
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari luar melingkar ke dalam 

Rajawali membentang sayap
alat penyasar   : lengan bawah bagian luar
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari dalam dan bawah ke atas 

Rajawali mengibas sayap
alat penyasar   : lengan bawah bagian luar
sasaran             : tangkisan
lintasan            : dari dalam ke bawah dan ke luar 

Rajawali terbang
alat penyasar   : kaki kanan dan kiri
sasaran             : hindaran
lintasan            : melompat hingga lutut menyentuh dada

Jurus naga ada 9:
Naga terbang lintasan luar
alat penyasar   : pisau tangan
sasaran             : leher
lintasan            : melingkar dari dalam ke depan 

Tandukan naga jantan
alat penyasar   : ujung empat jari tangan merapat
sasaran             : ulu hati
lintasan            : dari dalam lurus ke depan 

Gigitan naga
alat penyasar   : ujung jari tangan mencengkram
sasaran             : tenggorokan
lintasan            : dari dalam lurus ke depan 

Pagutan naga
alat penyasar   : ujung jari telunjuk, ujung jari lain tertekuk
sasaran             : pangkal tenggorokan
lintasan            : dari dalam lurus ke depan 

Pagutan naga kembar
alat penyasar   : ujung jari telunjuk dan jari tengah, jari yang lain tertekuk
sasaran             : dua mata
lintasan            : dari dalam lurus ke depan 

Sambaran naga
alat penyasar   : ujung empat jari tangan (cakaran)
sasaran             : muka/wajah
lintasan            : dari dalam lurus ke depan, ke atas, dan ke bawah 

Tajian naga
alat penyasar   : ujung ibu  jari tangan, jari lain tertekuk
sasaran             : pelipis
lintasan            : dari luar melingakar ke dalam dan ke depan 

Tamparan naga
alat penyasar   : telapak tangan
sasaran             : pipi
lintasan            : dari luar melingakar ke dalam dan ke depn 

Pagukan naga
alat penyasar   : ujung-ujung jari tagan rapat
sasaran             : ubun-ubun
lintasan            : dari atas melingkar ke depan dan ke bawah

Jurus ikan terbang ada 5: 
Ikan terbang menggoyang sirip
alat penyasar   : punggung kaki
sasaran             : perut atau pinggang atau punggung
lintasan            : dari samping melingkar ke dalam dan ke depan 


Ikan terbang menjulang ke angkasa
alat penyasar   : ujung telapak kaki
sasaran             : ulu hati atau dada
lintasan            : dari bawah lurus ke depan 

Ikan terbang menerjang sarang
alat penyasar   : lutut dan tangan untuk memegang sasaran
sasaran             : kepala
lintasan            : dari bawah lurus ke depan dan ke atas 

Sabetan ikan terbang
alat penyasar   : punggung kaki
sasaran             : kaki dan betis
lintasan            : dari bawah melingkar dari lusr ke dalam 

Sambaran ikan terbang
alat penyasar   : ibu jari kaki
sasaran             : kemaluan
lintasan            : dari dari bawah ke dalam dan ke atas

Jurus harimau ada 7:
Harimau membuka jalan
alat penyasar   : pisau kaki
sasaran             : perut
lintasan            : dari bawah lurus ke depan dan ke atas 

Harimau menutup jalan
alat penyasar   : pisau kaki
sasaran             : perut
lintasan            : memutar ke belakang, lurus ke depan dan ke atas 

Benturan harimau
alat penyasar   : telapak kaki
sasaran             : ulu hati
lintasan            : dari bawah lurus ke depan dan ke atas 

Tapukan harimau
alat penyasar   : telapak kaki
sasaran             : pipi, pelipis dan atau tangan yang bawa senjata
lintasan            : melingkar dari luar, ke atas dan ke dalam 

Terkaman hariamau lapar
alat penyasar   : telapak kaki dan tangan  
sasaran             : bantingan
lintasan            : maju, tangan menangkap kaki lawan dan kaki menengkel betis 

Harimau menggoyang ekor
alat penyasar   : pisau kaki  
sasaran             : lutut samping
lintasan            : dari dalam lurus ke bawah 

Harimau tidur
alat penyasar   : telapak kaki
sasaran             : hindaran
lintasan            : menjatuhkan ke depan atau ke samping dan atau ke belakang


Jurus lembu
tandukan lembu jantan
alat penyasar   : siku tangan
sasaran             : ulu hati dan patahan
lintasan            : ke luar, ke dalam, ke samping kiri atau kanan, ke atas, ke bawah

Arti lambang seragam TAPAK SUCI

Sebagian besar gaya silat mengenakan seragam hitam, tetapi ada juga yang putih. Seragam dari Tapak Suci adalah tidak hitam atau putih,
itu adalah satu-satunya seragam merah di Pencak Silat. Ini "aneh" warna punya alasan. Tapak Suci selalu sekelompok orang benar
yang sangat berdedikasi kepada masyarakat. Rasa besar solidaritas dan tanggung jawab sosial selalu itu, dan adalah penting
Tapak Suci dalam. Selama gerakan komunis, yang membantu Soeharto mendapatkan posisi yang kuat, Tapak Suci menolak berat.
Banyak jiwa hilang. Untuk memprovokasi komunis, dan menghormati semua orang yang jatuh dalam pertempuran itu, Tapak Suci menggunakan warna merah untuk
mereka seragam. Merah juga dipandang sebagai warna keberanian. Pertempuran berlangsung sampai tahun 1968 ketika sebagian besar komunis telah
meninggalkan Indonesia. Warna merah untuk seragam tinggal, bahkan sampai sekarang.
Seragam ini dilengkapi dengan 5 cincin kuning dari kejujuran: satu di leher, dua di sekitar lengan dan dua di sekitar kaki.

Cincin adalah 3 cm lebar. Pada lengan dan kaki cincin terletak 1 ½ cm dari ujung lengan
dan dari ujung kaki celana. Saat ini ada interpretasi simbolisme di belakang cincin :
Ring leher: mental dan spiritual
Cincin di tangan kanan: persahabatan
Cincin di tangan kiri: pertahanan diri
Cincin di sekitar kaki kanan: olahraga
Cincin di sekitar kaki kiri: seni dan budaya
Jadi, semua aspek yang penting dalam Tapak Suci adalah
simbolis bagian dari seragam.