SELAMAT
DATANG
CABANG 05 MASARAN KAB.SRAGEN
Mari bersatu tegakkan ukhwah islamiah
berasama TAPAK SUCI pasti
BISA....................!!1!
"DENGAN IMAN DAN AKHLAQ MENJADI KUAT
TANPA IMAN DAN AKHLAQ MEJADI LEMAH" =======================================================================
SEJARAH SINGKAT TAPAK SUCI
Perguruan Sejarah
singkat
Oleh: Redaksi Portal
|
||
Kamis, 05 Juli 2007 19:49
|
||
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dialah Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya lah apapun yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (Singgasana) Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan (hanya) Dialah (Allah) yang Mahatinggi lagi Mahabesar. (Al Baqarah: 255) Dan bersiaplah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi, dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh-musuh Allah dan musuh-musuhmu berserta orang-orang (manapun) selain mereka, yang kamu tidak mengetahuinya (memperkirakannya); sedang Allah (saja) yang mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dianiaya (dizalimi). (Al Anfaal:60)
Dengan
Rahmat Allah SWT, didorong oleh semangat beribadah menurut ajaran Islam dan
dengan kesadaran akan fungsi angkatan muda dalam Muhammadiyah sebagai
pelopor, pelangsung, dan penyempurna Gerakan Muhammadiyah, pada tanggal 10
Rabi'ul Awwal 1383 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963
Miladiyah, di Yogyakarta lahir organisasi Perguruan Seni Beladiri Indonesia
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI, dengan ikhlas
mengabdikan diri kepada Agama, Bangsa, dan Negara.
Bahwa
sesungguhnya Pencak Silat adalah seni beladiri Indonesia, yang merupakan
budaya bangsa yang luhur dan bermoral, perlu dilestarikan dan dikembangkan
serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai
luhur ajaran yang terkandung di dalamnya. TAPAK SUCI bertekad bulat
mengagungkan asma Allah, dan dengan dijiwai sikap jujur, amanah, rendah hati,
berakhlaq mulia, mengamalkan ajaran Islam yang bersumber kepada Al Qur'an dan
As Sunnah. Sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah, TAPAK SUCI senantiasa
melahirkan kader-kader Muhammadiyah yang cakap, intelektual, tangguh, beriman
dan berakhlaq, dan senantiasa siap untuk mengabdikan diri ada Persyarikatan
Muhammadiyah, Agama, Bangsa, dan Negara.
Perguruan
Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI,
adalah perguruan seni beladiri yang berasas Islam, bersumber pada Al Quran
dan As Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan
Muhammadiyah, berstatus sebagai organisasi otonom. TAPAK SUCI memiliki
kelengkapan sebagai sebuah organisasi pergerakan, dengan ajaran pencak silat
yang bersumber pada aliran TAPAK SUCI yang bersih dari pengaruh syirik dan
menyesatkan. TAPAK SUCI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 10 Rabi'ulawal
1383 H atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963. Pimpinan Pusat TAPAK SUCI
berkedudukan di tempat berdirinya, mempunyai wilayah dan daerah di Indonesia
serta Perwakilan di Luar Negeri.
Maksud dan Tujuan (1) Mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan Pencak Silat sebagai beladiri, seni olahraga dan budaya bangsa Indonesia; (2) Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat Aliran TAPAK SUCI sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral, sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam serta bersih dari syirik dan menyesatkan; (3) Mendidik dan membina anggota untuk menjadi Kader Muhammadiyah. TAPAK SUCI menggembirakan dan mengamalkan dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam usaha mempertinggi Ketahanan Nasional.
Sejarah
Singkat
Sejarah TAPAK SUCI sebagai sebuah aliran dan perguruan pencak silat telah dimulai jauh sebelum tahun 1963. Berawal dari aliran pencak silat Banjaran yang dikuasai oleh KH.Busyro Syuhada (lahir tahun 1827), yang bermukim di pesantren di Binorong, Banjarnegara, Jawa Tengah. KH.Busyro Syuhada mempunyai murid diantaranya yaitu; Achyat (H. Burhan), dan M. Yasin (H. Abu Amar Syuhada). Murid lainnya yang pernah belajar kepada KH.Busyro Syuhada adalah Soedirman, yang kelak berkiprah dalam dunia milter dan dikenal sebagai Panglima Besar Jenderal Sudirman. KH. Abu Amar Syuhada sendiri adalah murid sekaligus teman seperjuangan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Tahun
1921, dua kakak-beradik asal Kauman, Yogyakarta, A.Dimyati (kakak) dan
M.Wahib (adik), belajar pencak kepada KH.Busyro Syuhada, di Banjarnegara.
Aliran yang semula berkembang di Banjarnegara, kemudian pindah ke Kauman,
Yogyakarta, seiring dengan perpindahan KH.Busyro Syuhada dan H.Burhan ke
kampung itu. Perpindahan itu juga merupakan akibat dari gerakan perlawanan
bersenjata yang dilakukan KH.Busyro sehingga karenanya beliau kerap menjadi
sasaran penangkapan yang dilakukan rezim kolonial Belanda.
Selanjutnya, A.Dimyati dan M.Wahib ditunjuk oleh KH.Busyro untuk berkelana (mengembara), masing-masing ke arah barat dan ke arah timur Pulau Jawa untuk adu kaweruh (adu ilmu) dalam rangka memperdalam ilmu beladiri dan berdakwah. Setelah bertahun-tahun berkelana, kemudian keduanya kembali ke Kauman, Yogyakarta. Aliran ini kemudian berkembang menjadi perguruan pencak di Kauman, Yogyakarta. Pada tahun 1925, atas restu KH. Busyro Syuhada, kedua kakak-beradik A.Dimyati dan M.Wahib mendirikan paguron (perguruan) yang diberi nama Paguron Cikauman (aliran Banjaran-Kauman). Pada waktu didirikan, telah digariskan dengan tegas dasar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua murid-murid aliran Kauman-Banjaran, yaitu: (1). Paguron Cikauman, berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkripadian Indonesia, bersih dari sesat dan sirik; (2) Mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara; (3) Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindak-tanduk Kesucian. Paguron ini memiliki landasan agama dan kebangsaan yang kuat, dan menegaskan seluruh pengikutnya untuk bebas dari syirik (menyekutukan Allah) serta mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama dan bangsa.
Perguruan
Cikauman banyak melahirkan pendekar-pendekar yang tangguh, seperti misalnya
M.Djuraimi pada generasi pertama. Dari Paguron Cikauman ini pula kemudian
lahir Paguron Seranoman (Kauman sebelah Utara), yang didirikan oleh M.
Syamsuddin, pada generasi ke-2. Pada generasi ke-3, tampil M.Zahid, pendekar
yang dikenal cemerlang akalnya. Generasi berikutnya, tercatat Moh.Djamiat
Dalhar, yang tidak asing lagi di dunia olahraga Indonesia sebagai macan bola
yang belum ada tandingannya. Pada generasi ini juga tampil Wasthon Sudjak dan
M.Bakir Odrus. Pada generasi ke-5, Ibu Pertiwi mencatat nama dua puluh orang
murid Kauman di bawah pimpinan KH.Burhan, yang semuanya adalah anggota Laskar
Angkatan Perang Sabil (APS), yang gugur sebagai kusuma bangsa ketika
perlawananan senjata melawan Belanda di belahan barat Yogyakarta. Kelak untuk
mewarisi jiwa patriotik itu, TAPAK SUCI membentuk kelompok inti yang terdiri
dari 20 orang anggota, yang diberi nama KOSEGU (Korps Serba Guna). Untuk kali
pertama KOSEGU secara aktif membantu penumpasan gerakan komunis di sekitar
tahun 60-an di Yogyakarta.
Paguron
Cikauman, yang dilanjutkan dengan Perguruan Seranoman, untuk selanjutnya
kemudian melahirkan Paguron Kasegu, yang didirikan oleh M.Barie Irsjad, pada
generasi ke-6. Sekalipun melahirkan paguron-paguron yang namanya berbeda,
namun kesemua paguron itu berakar pada aliran pencak silat yang sama yaitu
aliran Kauman-Banjaran, disamping kenyataan bahwa M.Barie Irsjad (Paguron
Kasegu) memang berasal dari murid Seranoman, dan juga memang sebagai murid
Cikauman.
Pada era Paguron Kasegu inilah, atau tepatnya pada bulan Janurari 1963, muncul gagasan untuk merealisasikan rencana mendirikan satu perguruan yang melebur serta melanjutkan paguron-paguron yang sealiran itu, yaitu satu perguruan yang berorientasi lebih luas, diorganisir dengan AD & ART, dengan materi latihan yang tersusun, teratur, dan memakai seragam. Gagasan ini disampaikan kepada Pendekar M.Wahib yang kemudian menyatakan bersedia untuk menilai ilmu yang akan diajarkan. Dengan dasar itulah, dan dengan pengertian dan maksud agar ada satu wadah yang menyatukan sehingga tidak selalu melahirkan paguron yang baru, Pendekar Besar A.Dimyati dan M.Wahib merestui bahwa Perguruan TAPAK SUCI adalah sebagai kelangsungan dari Paguron Kauman yang didirikan pada tahun 1925 dan berpusat di Kauman,Yogyakarta. Pada tahun 1963, murid-murid dari masing-masing paguron inilah yang bahu membahu mempersiapkan kelahiran TAPAK SUCI. Paguron TAPAK SUCI merupakan adalah amanat dari Pendekar-pendekar Cikauman (Kauman-Banjaran) kepada generasi penerus bangsa untuk dipelihara, dibina, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya pada jalan kebenaran.
Untuk
merealisasikan rencana pendirian perguruan ini Pendekar M. Wahib mengutus 3
orang muridnya, yaitu: Ahmad Djakfar, Slamet, dan M.Dalhar Suwardi. Kemudian
M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya yaitu M.Zundar Wiesman dan Anis
Susanto. Sedangkan murid yang berasal dari Kasegu antara lain yaitu Drs.
Irfan Hadjam, M. Djakfal Kusuma, Sobri Ahmad, dan M.Rustam. Keseluruhannya
ini merupakan murid-murid pada generasi ketujuh, generasi yang berperan
ketika TAPAK SUCI didirkan. Murid-murid generasi ketujuh ini mulai berlatih
tahun 1957, dengan pembinaan yang dilakukan bersamaan dan berkelanjutan. Maka
berdasarkan kenyataan-kenyataan itulah yang akhirnya mengilhamkan gagasan
untuk merealisasikan perguruan yang menyatukan murid-murid dari ketiga
perguruan, menjadi perguruan yang lebih besar, perguruan yang lebih kuat dan
terorganisir, yang tidak lagi berorientasi kampung namun menjadi gerakan yang
mendunia.
Lahirnya
TAPAK SUCI
Atas
izin Allah SWT, pada malam Jumat, tanggal 10 Rabiulawwal 1383 H, atau
bertepatan dengan 31 Juli 1963, di Kauman, Yogyakarta, dideklarasikan
berdirinya Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI. Pada waktu deklarasi,
digariskan bahwa; (1) Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan; (2)
Keilmuan Tapak Suci metodis dinamis; (3) Keilmuan Tapak Suci bersih dari
syirik. Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran
Perguruan Kauman, sehingga ditetapkanlah nama TAPAK SUCI. Tata tertib upacara
disusun oleh Moh. Barie Irsyad. Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi
Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom. Lambang
Anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak. Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh
Ajib Hamzah. Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan
Anis Susanto.
Susunan pengurusnya yang pertama
sebagaimana tersebut sebagai berikut:
Pelindung: H. Djarnawi
Hadikusuma
Penasehat: Drs.Med. M. Diham Hadjam Ketua I: M.Barie Irsjad Ketua II: Drs.Irfan Hadjam Sekretaris I: M.Rustam Sekretaris II: M.Dalhar Suwardi Bendahara I: M.Sobri Achmad Bendahara II: M.Zundar Wiesman Perlengkapan: Achmad Djakfar; M.Slamet Anggota: M.Djakfal Kusuma; Anis Susanto Bidang Keilmuan: A. Dimyati; M.Wahib Bidang Medis: Dr.M.Baried Ishom
Pada
usia enam bulan Tapak Suci dapat tampil yang pertama dihadapan masyarakat
yaitu pada Pagelaran Pencak Silat dalam Ta'aruf Pembukaan Kongres Islam Asia
Afrika di Kepatihan, Yogyakarta.
Setahun
setelah berdiri, tepatnya tahun 1964, TAPAK SUCI secara de facto sudah
merupakan gerakan Muhammadiyah. Lambang Sinar Matahari pun dimasukkan ke
dalam Lambang TAPAK SUCI sebagai identitas bahwa TAPAK SUCI adalah gerakan
Muhammadiyah. Sebutan perguruan dilengkapi menjadi TAPAK SUCI PUTERA
MUHAMMADIYAH, berdasar kenyataan bahwa Tapak Suci didirikan oleh
putera-putera dari keluarga-keluarga Muhammadiyah. HR.Haiban Hadjid
menjalankan amanat sebagai Ketua Umum, dan H.Djarnawi Hadikusuma duduk
sebagai Penasehat. Di tahun 1964 dibukalah pendaftaran anggota untuk umum
secara besar-besaran. Pada kesempatan ini cukup banyak anggota baru yang
mendaftar, termasuk yang berasal dari aktifis PPI, KAPPI, KAMI, dan HMI, di
Yogyakarta.
Aris
Margono (pelajar SPG Muhammadiyah I Yogyakarta), adalah salah satu murid yang
belajar Tapak Suci pada masa itu. Ia adalah aktifis KAPPI di Yogyakarta. Ia
gugur pada tanggal 10 Maret 1966, dan kemudian diabadikan sebagai Pahlawan
Ampera di Yogyakarta. Seorang aktifis lainnya, Aris Munandar (Pelajar SMP
Muhammadiyah X, Yogyakarta), juga gugur pada hari yang sama.
Setelah
meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, Tapak Suci kembali ke sarang dan berkonsetrasi
kembali pada organisasi. Kali ini organisasi mesti memenuhi kebutuhan untuk
melatih di daerah-daerah. Beberapa daerah mengajukan permintaan untuk dibuka
latihan Tapak Suci. Hal itu pulalah yang mendorong Tapak Suci cepat tersebar
ke daerah-daerah. Beberapa praktisi beladiri yang berada di lingkungan
Muhammadiyah pun ikut bergabung dengan Tapak Suci, sehingga dengan demikian
menyemarakkan gegap gempita Tapak Suci baik dari sisi organisasi maupun
keilmuan. Perguruan Tapak Suci yang awalnya hanya di Yogyakarta akhirnya
berkembang keluar Yogyakarta dan masuk ke daerah-daerah lainnya. Tapak Suci
betul-betul dihadapkan pada tantangan berupa kaderisasi dan manajerial
organisasi.
Keluarga Pertama Di Jember, Jawa Timur, sebelumnya sudah terdapat sebuah perguruan besar, yaitu Perguruan Guntur. Perguruan Guntur dipimpin oleh H.Syeh Abussamad Alwi, Buchory Achmad, dan Hadiningram. Ketika Tapak Suci mengembangakn sayapnya ke wilayah timur, kedua perguruan ini saling bertemu. Perguruan Guntur menyatakan akan bergabung dengan Tapak Suci apabila Tapak Suci memiliki kelebihan. Setelah melalui pembuktian, penampilan jurus, dan adu kaweruh, cita-cita kedua perguruan ini dimuluskan oleh Allah SWT. Perguruan Guntur menyatakan bergabung dengan Tapak Suci. Atas ridho dan kehendak Allah SWT, Jember menjadi Keluarga Pertama Tapak Suci yang berada di luar Yogyakarta.
Pemantapan
Organisasi
Di tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh para utusan dari daerah-daerah. Pada saat itu berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikembangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Kemudian melalui Sidang Tanwir Muhammadiyah pada tanggal 28 Juli s.d 1 Agustus 1967 di Yogyakarta, Tapak Suci Putera Muhammadiyah diterima dan ditetapkan menjadi organisasi otonom ke-11 di Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari dukungan KH. Ahmad Badawi, seorang pimpinan Muhammadiyah yang berwawasan luas dan bijaksana, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PP.Muhammadiyah. KH.Ahmad Badawi memandang bahwa TAPAK SUCI sangat efektif sebagai tempat pembinaan Kader Muhammadiyah.
Dari
rintisan sejarah ini dapat kita temui bahwa Tapak Suci tidak dibesarkan oleh
kehebatan orang perorang. Keilmuan Tapak Suci juga bukan keilmuan yang
berasal dari kehebatan satu orang semata. Tapak Suci lahir, tumbuh, dan
menjadi besar karena berjamaah. Tapak Suci lahir karena ridho dan kerelaan,
yang direspon oleh kerja nyata yang ikhlas. Makna Tapak Suci telah
mengisyaratkan anggotanya untuk berkarya nyata dengan ikhlas dan berserah
diri kepada Allah, sebagai manifestasi dari tindak-tanduk kesucian.
Prestasi olahraga dan seni Dalam Kejuaraan Nasional I Tapak Suci tahun 1967 di Jember, pertandingan Pencak Silat Tapak Suci dilaksanakan dengan pertarungan bebas. Hal ini bercermin dari tradisi perguruan sejak dulu dalam melakukan sabung (pertarungan) yaitu menggunakan sistem full-body contact, yang mana setiap anggota tubuh adalah sasaran sah untuk diserang, kecuali mata dan kemaluan. Namun ternyata sistem pertarungan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam pertandingan olahraga karena dapat mengakibatkan cidera, cacat permanen, bahkan kematian. Maka seiring dengan itu sejak Kejurnas I di Jember tahun 1967 sistem pertandingan olahraga Tapak Suci terus mengalami penyempurnaan, sekalipun hingga beberapa dasawarsa ke depan kemudian, sistem pertandingan olahraga Tapak Suci tetap tidak menggunakan pelindung badan (body-protector), dengan pengertian bahwa pelindung badan pesilat Tapak Suci adalah keilmuan dan ketangkasan si pesilat. Pada Kejurnas I di Jember itu pun sudah diperlombakan pencak silat seni, yang mana yang dilombakan adalah Kerapihan Teknik Permainan.
Ketika
Tapak Suci memantapkan diri dalam gerakan olahraga dan seni, keilmuan Tapak
Suci ditampilkan melalui 4 aspek; mental-spiritual, olahraga, seni, dan
beladiri. Adapun ilmu pengebalan tubuh ataupun anggota tubuh berupa alat
penyasar, mulai ditinggalkan. Hal ini mengingat adanya anjuran dari Majelis
Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar ilmu tersebut disimpan, kalau toh itu
ilmu yan haq, akan tetapi dikhawatirkan dapat menjadi satu kesombongan.
Perguruan
Historis IPSI
Pada masa-masa perkembangan Perguruan Tapak Suci yang telah merambah ke persada nusantara, maka dipandang perlu bagi Perguruan Tapak Suci untuk mencari induk organisasi pencak silat. Pada waktu itu sekurang-kurangnya ada tiga organisasi yang menamakan diri sebagai induk organisasi pencak silat Indonesia, yaitu: PPSI yang digerakkan dari Bandung, IPSI yang digerakkan dari Jakarta, dan BAPENSI yang digerakkan dari Yogyakarta, yang masing-masing mencari kekuatan pendukung.
Melalui
Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 20 April 1967 di
Pekalongan, disamping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga, Tapak
Suci berketetapan hati memilih Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
(sekarang Ikatan Pencak Silat Indonesia) sebagai induk organisasi pencak
silat. Untuk itu Tapak Suci didaftarkan kepada PB. IPSI dan langsung diterima
menjadi anggota nasional. Tapak Suci didudukkan sebagai salah satu dari 10
Perguruan Historis IPSI, mengingat peran Tapak Suci yang menunjang tegak
berdirinya PB. IPSI yang kala itu kondisinya sedang kritis.
|
||
Profil - Tradisi
|
||
Oleh: Redaksi Portal
|
||
Ahad, 17 Oktober 2010 19:42
|
||
Pada saat TAPAK SUCI didirikan di
tahun 1963, Seragam TAPAK SUCI pertama kali dirancang oleh Zundar Wiesman dan
Anis Susanto. Melalui Konpernas I TAPAK SUCI tahun 1966 di Yogyakarta,
Seragam ini dibakukan dan dikukuhkan menjadi Seragam TAPAK SUCI. Warna dan
bentuk Seragam itu tetap dipertahankan dan digunakan sampai sekarang.
Seragam TAPAK SUCI
Bentuk Seragam: Khas TAPAK SUCI
Baju:
Bentuk Kurung, ukuran panjang lengan 8 cm di atas pergelangan tangan dan melebar di ujung lengan. Baju untuk puteri lebih panjang (menutupi/dibawah bokong), daripada baju untuk putera. Pesilat puteri menggunakan baju kaos di dalam seragam, sedangkan pesilat putera tidak. Selain itu puteri wajib mengenakan Jilbab berwarna hitam pada saat mengenakan Seragam.
Celana:
Panjang celana 8 cm dari mata kaki, dan melebar di ujung kaki.
Warna:
Baju dan celana berwarna merah, dengan strip kuning pada leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Ukuran strip: 3 cm, dipasang 1,5 cm dari tepi luar. |
||
Profil - Tradisi
|
Oleh: Redaksi Portal
|
Ahad, 17 Oktober 2010 19:42
|
Pada saat TAPAK SUCI didirikan di
tahun 1963, Seragam TAPAK SUCI pertama kali dirancang oleh Zundar Wiesman dan
Anis Susanto. Melalui Konpernas I TAPAK SUCI tahun 1966 di Yogyakarta,
Seragam ini dibakukan dan dikukuhkan menjadi Seragam TAPAK SUCI. Warna dan
bentuk Seragam itu tetap dipertahankan dan digunakan sampai sekarang.
Seragam TAPAK SUCI
Bentuk Seragam: Khas TAPAK SUCI
Baju:
Bentuk Kurung, ukuran panjang lengan 8 cm di atas pergelangan tangan dan melebar di ujung lengan. Baju untuk puteri lebih panjang (menutupi/dibawah bokong), daripada baju untuk putera. Pesilat puteri menggunakan baju kaos di dalam seragam, sedangkan pesilat putera tidak. Selain itu puteri wajib mengenakan Jilbab berwarna hitam pada saat mengenakan Seragam.
Celana:
Panjang celana 8 cm dari mata kaki, dan melebar di ujung kaki.
Warna:
Baju dan celana berwarna merah, dengan strip kuning pada leher, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Ukuran strip: 3 cm, dipasang 1,5 cm dari tepi luar. |
=======================================================================
====================================================================
MTs MUHAMMADIYAH 3 KLIWONAN
hari : rabu, sabtu n ahad
waktu: ba'da ashar
SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN
hari : selasa rabu n jum'at
waktu: ba'da ashar
SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN
hari : senin kamis n ahad
ds GELANGAN DAWUNGAN MASARAN
Di balai desa dawungan
hari rabu n jumat
ds GEBANG
---
DS dawungan sepat
waktu manut pelati
======================================================================
foto anggota/kader masaran sebagian kecil
SANG LASKAR SEMUT MERAH
=========================================================================
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Asyhaduanlaailaaha illallaah,
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.
Wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah.
Radhiitu billaahi robba,
Wa bil Islaami diina,
Wabimmuhammadinnabiyya wa rasuula
Wa bil Islaami diina,
Wabimmuhammadinnabiyya wa rasuula
Ikrar Anggota
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
- Setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah semata
- Mengabdi kepada Allah, berbakti kepada bangsa dan negara, serta membela keadilan dan kebenaran.
- Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela.
- Mencari perdamaian dan kasih sayang serta menjauhi perselisihan dan permusuhan.
- Patuh dan taat kepada peraturan-peraturan serta percaya kepada kebijaksanaan pimpinan.
- Dengan IMAN dan AKHLAQ saya menjadi kuat, tanpa IMAN dan AKHLAQ saya menjadi lemah.
Laa hawla wa laa kuwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adzhiim
Bentuk bulat : Bertekad Bulat
Berdasar biru : Keagungan
Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT
Bungan Mawar : Keharuman
Warna Merah : Keberanian
Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan
Bunga Melati Putih : Kesucian
Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman
Tangan Kanan Putih : Keutamaan
Terbuka : Kejujuran
Berjari Rapat : Keeratan
Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah
Berdasar biru : Keagungan
Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT
Bungan Mawar : Keharuman
Warna Merah : Keberanian
Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan
Bunga Melati Putih : Kesucian
Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman
Tangan Kanan Putih : Keutamaan
Terbuka : Kejujuran
Berjari Rapat : Keeratan
Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah
Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama
"TAPAK SUCI",
yang mengandung arti:
Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH Subhanahuwata’ala, kekal dan abadi.
Dengan keberanian menyerbakkan keharuman dengan sempurna.
Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman.
Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati.
PENUTUPAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Radhiitubillaahi robba, Wabil Islaami diina,Wabimmuhammadinnabiyya wa rasuula,
Rabbi zidnii 'ilma warzuqni fahma.
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang,
Saya telah ridla, Allah tuhanku. Dan saya telah ridla Islam menjadi agama saya. Dan saya telah ridla, Muhammad itu adalah seorang Nabi dan Rasul.
Ya Allah, tambahkanlah ilmuku dan pertinggikanlah kecerdasan (faham) ku.
PENUTUPAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Allaahumma arinil haqqa haqqan,
Warzuqnit tibaa'ah,
Wa arinil baathila baathilaan,
Warzuqnij tinaabah, Amin
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Artinya:
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyanyang,
Ya Allah, tampakkanlah kepada hamba, bahwa (barang) yang haq
(benar) akan tetap benar. Dan anugerahkanlah pada hamba kekuatan untuk
mengamalkannya.
Dan tampakkalnlah kepada hamba, bahwa (barang) yang bathil akan tetap bathil. Dan berikanlah hamba kekuatan untuk meninggalkannya. Ya Allah, kabulkanlah permohonan hamba.
Segala puja dan puji hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Dan tampakkalnlah kepada hamba, bahwa (barang) yang bathil akan tetap bathil. Dan berikanlah hamba kekuatan untuk meninggalkannya. Ya Allah, kabulkanlah permohonan hamba.
Segala puja dan puji hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Setiap insan TAPAK SUCI memahami bahwa
segala ilmu dan pengetahuan itu adalah milik Allah SWT, termasuk ilmu
dan seni beladiri. Untuk itu bagi insan TAPAK SUCI kegiatan-kegiatan
perguruan dipandang sebagai kegiatan yang pada hakikatnya adalah
menuntut ilmu dan menambah kecerdasan. Karena itulah pada setiap
pembukaan latihan doa pembukaan merupakan permohonan kepada Allah SWT
agar dipermudah untuk mempertinggi kecerdasan dan menambah ilmu dengan
yang bermanfaat.
Setiap apa yang dimiliki oleh manusia,
baik itu berupa ilmu ataupun harta, sesungguhnya tidak akan memberi
manfaat apabila tidak didasari oleh kesadaran akan mengenal Allah SWT.
Hakikat tertinggi dari mencari ilmu pengetahuan sesungguhnya adalah
untuk meingkatkan kemampuan dalam membedakan mana yang haq dan bathil,
yang dengan demikian mengantarkan manusia menjadi lebih dekat dalam
mengenal Sang Rabb. Bukanlah dikatakan suatu ilmu, melainkan suatu
kebodohan, apabila dengan hal itu orang malah menegakkan yang bathil dan
membuat jauh dari mengenal Allah. Karena itulah doa penutupan TAPAK
SUCI merupakan permohonan kepada Allah SWT agar tampak jelas mana hal
yang bathil dan mana yang haq. Wallahualam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar