Materi Tapak Suci
A. Keislaman
1. Rasulullah
Rasulullah
pembawa risalah Islam, Islam dalam pengertiannya berasal dari Dinul
Islam yang berarti agama keselamatan atau agama pembawa kehidupan yang
selamat.
Pembawa
risalah ini adalah seorang Nabi atau Rasul yang terlahir pada tanggal
12 Rabiul Awwal tahun Gajah di Kota Mekah pada Zaman Jahiliyah, bernama
Nabi Muhammad SAW.
Beliau
dilahirkan dari seorang Ibu bernama Siti Aminah dan Bapaknya bernama
Abdullah semasa hidupnya beliau diasuh dan dibesarkan oleh kakeknya
selama 2 tahun yang bernama Abdul Mutholib beliaupun mempunyai seorang
paman bernama Abu Tholib. Rasulullah sejak kecil mendapat gelar Al-Amin
yang artinya dapat dipercaya. Selain itu beliau memiliki sifat-sifat
terpuji lainnya, dan yang diantaranya :
Shiddiq : Benar
Amanah : Dapat dipercaya
Fathonah : Cerdas
Penyampai : Penyampai
Ibu
Nabi Muhammad pada saat beliau berumur 16 tahun kemudian beliau diasu
dan disusui oelh seorang hamba sahaya yang bernama Halimatussa’diyah dan
tinggal di pedesaan itu selama 5 tahun. Usia 8 tahun beliau diasuh
pemannya sampai dewasa.
Nabi diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun dan menerima wahyu di Gua Hira tepatnya pada 17 Ramadhan yaitu surat Al-‘Alaq, ayat pertama berbunyi Iqro bismirobbikal ladzikholaq yang artinya bacalah atas nama tuhanmu yang menciptakan.
Rasulullah
menikah pada usia 25 tahun dengan seorang janda kaya bernama Siti
Khodijah dan beliaulah wanita yang mengakui kerasulan NAbi serta masuk
islam. Rasululla menjadi haji pada 8 Zulhijjah 10 H (7 Maret 632 M).
Keajaiban
atau Mu’jizat Nabi yang paling besar adalah Kitab Suci Al-Quran yang
terdiri dari 30 Juz 114 surat 6666 ayat, diturunkan selama kurang lebih
22 tahu 2 bulan 22 hari. Nabi meninggal pada 12 RAbiul Awwal tahun 11
Hijriyah bertepatan dengan 9 Juli 632 M pada usia 63 tahun.
Selain
Siti Khodijah wanita pertama yang mengakui kerasulan Nabi dan masuk
Islam, ada juga laki-laki dewasa pertama dan anak kecil pertama yang
mengakui kerasulan Nabi dan masuk islam yaitu Abu Bakar Assidiq dan Ali
bin Abi Thalib.
Al-Quran
dishaf dan dibukukan oleh para Shabat Nabi yaitu Utsman bin Affan, yang
terdiri dari dua bagian, yaitu yang diturunkan di Mekkah dinamakan
Surat Makiyah dan yang diturunkan di Madinah dinamakan surat Madaniyah.
Dalam masa perjuangan dakwahnya, beliau dibantu oleh Shabat-shabatnya yang dikenal sebagai Kholifah, diantaranya :
1. Abu Bakar Assidiq
2. Umar bin Khattab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
2. Hukum dan Ketetapan Islam
Dalam
islam ada dua hokum yang pasti dan sudah menjadi ketentuan yang di
jadikan pedoman hidup yaitu Al-Quran dan As-Sunnah (Al-Hadits),
perbedaan keduanya adalah :
@ Al-Quran adalah firman Allah SWT, yang telah baku dan pasti ketetapan tidak dapat dirubah.
@ Al-Hadits adalah sikap dan tingkah laku Nabi yang di jadikan contoh untuk kehidupan umatnya.
Islam
menetang keras terhadap sikap yang dilakukan tanpa adanya contoh dan
ketentuan yang demikian oleh hokum Allah SWT. Dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW karena hal yang demikian dinakaman Bid’ah, satu hal lagi yang
bertentangan keras dengan islam adalah sikap menyekutukan Allah SWT.
Yang disebut dengan kemusyrikan, orang yang berbuat demikian dinamakan
orang murtad.
B. Keorganisasian
1. Organisasi Muhammadiyah
Pengertian Muhammadiyah :
@ Secara
bahasa, terdiri dari dua kata yaitu Muhammad artinya Nabi Muhammad dan
Iyah artinya pengikut. Arti secara keseluruhan menurut bahasa yakni
pengikut Nabi Muhammad SAW, yang dalam kehidupannya berpegang pada hokum
Allah SWT. Serta mengikuti contoh Rasulullah (Al-Hadits).
@ Menurut Istilah, Muhammadiyah adalah suatu badan persyarikatan yang berasaskan islam bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah.
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 8 Zulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 Nopember 1912 M, oleh seorang tokoh islam bernama KH. Ahmad Dahlan.
Maksud
dan tujuan Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
menegakan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga masyarakat utama
yang adil dan makmure diridhoi Allah SWT.
Dalam pergerakannya, Muhammadiyah dibantu oelh lembaga-lembaga yang disebut Majelis, diantaranya :
1. Majelis
Tabligh, yang bergerak dibidang Dakwah Islam melalui berbagai metode,
dan alat sarana termasuk pelayanan lain yang menyangkut masalah-masalah
Dakwah.
2. Majelis
Pendidikan dan Kebudayaan, amal usahanya pembaharuan serta memperluas
ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan penelitian menurut tuntunan islam.
3. Majelis Tarjih, bertugas mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
4. Majelis
Pustaka, menumbuhkan dan melayani kesadaran tentang kepentingan bidang
pustaka dan pengembangan ilmu-ilmu islam dan ilmu pengetahuan sebagai
usaha untuk mencerdaskan bangsa yang menjadi objek dakwah islamiyah
serta sasaran pembinaan warga menuju yang ingin dicapai.
5. Majelis
Wakaf dan Kerharta Bendaan, melayani pergerakan dan memelihara
perwakafan umat islam serta benda-benda wakaf agar dapat diambil
manfaatnya untuk kepentingan umat.
6. Majelis
Pembina Ekonomi, melayani bimbingan masyarakat kearah perbaikan
kehidupan dan penghidupan ekonomi yang sesuai dengan ajaran islam rangka
pembangunan manusia seutuhnya.
Dalam
pergerakannya, Muhammadiyah disebut sebagai induk persyarikatan dari
organisasi maka secara otomatis dalam pergerakannya juga dibantu oleh
organisasi yang berada dibawah naungannya yang disebut organisasi otonom
(ortonom) yaitu :
1. Aissyiah, beranggotakan orang-orang Muhammadiyah ibu-ibunya saja
2. Nassyiatul Asissyiah (NA), beranggotakan aktifitas muda putri Muhammadiyah.
3. Pemuda Muhammadiyah, beranggotakan kaum pemuda
4. Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), berangotakan remaja-remaja pelajar Muhammadiyah.
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), beranggotakan mahasiswa mahasiswi Muhammadiyah.
6. Tapak Suci, beranggotakan semua aktifitas yang menekuni bidang bela diri baik oleh raga maupun seni.
Pimpinan Muhammadiyah pertama adalah KH. Ahmad Dahlan dan telah mendapat pergantian setiap lima
tahun sekali melalui muktamar Muhammadiyah. Setiap anggota
Muhammadiyah harus memiliki Nomor Baku Muhammadiyah (NBM).
2. Organisasi Tapak Suci
A. Sejarah Singkat Tapak Suci
Bermula pada beberapa nama perguruan, diataranya :
- Banjaran berasal dari Banjar Negara pimpinan KH. Busar Syuhada
- Cikauman dipimpin oelh kakak beradik yaitu M. Wahid dan A. Dimiati.
- Seranoman (cikauman utara) dipimpin oleh Syamsudin
- Kasegu Perguruan ini diberi nama sesuai dengan nama senjata khas Tapak Suci, sekarang berbentuk atau berlapal Muhammad yang diciptakan oleh pendekar Moch. Barie Irsad.
Tapak
Suci berdiri diatas dasar penjuangan tokoh-tokoh perguruan di atas yang
di prakarsai oleh M. Wahid dan A. Dimiati mereka ini adalah murid dari
guru besar KH. Busra Syuhada, hal ini disetujui oleh kalangan pendekar
islam sehingga pada 10 Rabiul Awal olah raga seni bela diri yang
berasaskan islam.
B. Tujuan Tapak Suci
Memberikan
pelajaran dan bimbingan pencak silat sebagai ilmu bangsa yang bermoral
serta memberikan pencak silat dari pengaruh ilmu-ilmu sesaat yang
diwarnai dengan syirik, bid’ah, tahayul dan khufarat juga sebagai
pelopor dan pelangsung amal usaha persyarikatan Muhammadiyah.
C. Sifat dan Kepribadian Tapak Suci
Tapak
Suci beraqidah islam bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah berjiwa
persaudaraan berada di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi otonom.
Muqodimah Tapak Suci terdapat dalam Surat Al-Anfal ayat 60, yang berbunyi :
D. Maksud dan Tujuan Tapak Suci
1. Mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan Pencak Silat Bela Diri Indonesia.
2. Memelihara
kemurnian pencak silat agar sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran
Islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral.
3. Melalui bekal diri menggembirakan dan mengamalkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam mempertimbangkan ketahanan nasional.
4. Pelopor pelangsung pergerakan amal usaha persyarikatan Muhammadiyah.
E. Tokoh-tokoh yang menjadi Tim pembentukan Perguruna Tapak Suci.
1. Nama Perguruan : M. Barie Irsjad, M. Rustam Djunbad
Dan Moh. Djakfal.
2. Penyusun AD dan ART : M. Rustam Djunbad
3. Doa dan Ikrar : H. Djarnawi Hadikusuma
4. Lambang Perguruan : M. Fahmi Iskhom
5. Lambang Anggota : Suharto Suja
6. Lambang KASEGU : Ajib Hamzah
7. Bentuk dan Warna Pakaian : Zundar Weisman dan Anis Susanto
F. Doa Pembuka Tapak Suci
Artinya :
“Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya ridho
bertuhankan Allah SWT. Saya ridho beragamakan islam dan saya ridho
bernabi dan berasulkan Muhammad SAW. Ya Allah tambahkanlah ilmuku dan
pahamkanlah hamba ini”
G. Doa Penutup Tapak Suci
Artinya :
“Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah
tunjukanlah kepadaku yang hak itu hak dan berikan kekuatan untuk
menjalankannya dan tunjukannlah kepadaku yang bathil itu bathil kekuatan
untuk menghindarinya, Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam”.
H. Keanggotaan Tapak Suci
Terdiri dari siswa, anggota penuh, dan anggota kehormatan :
1. Siswa, yang dapat diterima menjadi siswa adalah anak-anak remaja, dewasa putraputri beragama islam.
2. Anggota
Penuh, terdiri dari kader, pendekar dan pimpinan Tapak Suci yang telah
memenuhi persyaratan keanggotaan yang telah diatur di
I. Permusyawaratan
1. Muktamar adalah musyawarah tertinggi Tapak Suci yang diadakan lima tahun sekali
2. Tanwir adalah musyarah tertinggi di bawah muktamar yang diadakan menurut kebutuhan.
3. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan rapat kerja bidang tertentu yang diadakan atas undangan pimpinan pusat.
4. Musyawarah Wilayah (MUSWIL) adalah di tingkat wilayah yang diadakan oleh pimpinan wilayah Tapak Suci.
5. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) merupakan rapat kerja bidang tertentu yang diadakan atas undangan pimpinan wilayah.
6. Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah yang diadakan oleh pimpinan daerah.
7. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) adalah rapat kerja bidang tertentu yang diadakan atas undangan pimpinan daerah.
J. Struktur Organisasi
1. Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) yang diangkat dan disahkan oleh tanwir.
2. Pimpinan Pusat Tapak Suci adalah pimpinan tertinggi berkedudukan di Negara atau ibu kota.
3. Pimpinan Wilayah berkedudukan di Provinsi daerah tingkat I
4. Pimpinan Daerah berkedudukan di sertiap kabupaten atau kota madya
5. Pimpinan Cabang setiap unit-unit yang berada dalam lingkup kabupaten.
K. Lambang Tapak Suci
1. Bentuk Bulat : Bertekad bulat
2. Berdasar Biru : Keagungan
3. Bertepi Hitam : Kekal Abadi
4. Bungan Mawar : Keharuman
5. Warna Merah : Keberanian
6. Bunga Melati Sebelas : Rukun Iman dan Rukun Islam
7. Bunga Melati Putih : Kesucian
8. Daun Kelopak Hijau : Kesempurnaan
9. Tangan Kanan : Keutamaan
10. Terbuka : Kejujuran
11. Berjari Rapat : Persaudaraan
12. Ibu Jari Ditekuk : Kerendahan Hati
13. Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah
Arti keseluruhan :
Bertekad
bulat mengagungkan asma Allah SWT, kekal abadi dengan keberanian
menyebarkan keharuman dengan sempurna dengan kesucian menunaikan rukun
iman dan rukun islam mengutamakan persaudaraan dan kejujuran dengan
kerendahan hati.
Motto Tapak Suci Putera Muhammadiyah :
“Dengan Iman Dan Akhlaq Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman Dan Akhlaq Saya Menjadi Lemah”
L. Jenjang Pendidikan atau Tingkatan Tapak Suci :.
1. Tingkat Siswa :
@ Siswa sampai dengan siswa dasar empat
2. Tingkat Kader :
§ Kader Dasar, sabuk biru polos
§ Kader Muda, sabuk biru melati merah Satu
§ Kader Madya, sabuk biru melati merah dua
§ Kader Kepala, sabuk biru melati merah tiga
§ Kader Utama, sabuk biru melati merah empat
3. Tingkat Pendekar :
@ Pendekar Muda, sabuk hitam melati merah Satu
@ Pendekar Madya, sabuk hitam melati merah dua
@ Pendekar Kepala, sabuk hitam melati merah tiga
@ Pendekar Utama, sabuk hitam melati merah empat
@ Guru Besar, sabuk hitam melati merah lima
************************************************************************************************************************************************************************************************************
MATERI DASAR PENDIDIKAN PENCAK SILAT
UNTUK SISWA
Materi dasar pendidikan pencak silat Tapak Suci untuk siswa ( ragawi ) terdiri dari :
I. Tradisi Tapak Suci
II. Tata Gerak Kaki
III. Hindaran
IV. Jurus Dasar
V. Sikap Awal
VI. Teknik Praktis
VII. Permainan Jurus
VIII. Permainan Senjata
MATERI DASAR PENDIDIKAN PENCAK SILAT
SISWA TINGKAT DASAR
I. TRADISI TAPAK SUCI
Adalah Suatu tatanan perguruan yang diwujudkan dalam tingkah laku dan amal perbuatan.
Adapun Tradisi tersebut diajarkan dalam bentuk :
1. Cara Memakai sabuk
2. Cara Berdiri
a. Cara berdiri siap
b. Cara berdiri bebas
3. Cara Hormat
4. Cara Duduk
4.1. Cara duduk siap
4.2. Cara duduk bebas
5. Upacara Pembukaan dan Penutupan
II. TATA GERAK KAKI
1. Kuda-kuda
1.1. Kuda-Kuda Dasar
1.1.1. Kuda-kuda Atas
1.1.2. Kuda-kuda Tengah
1.1.3. Kuda-kuda Bawah
1.2. Perubahan Kuda-Kuda
1.2.1 Kuda-kuda berat badan didepan
1.2.2 Kuda-kuda berat badan dibelakang
1.2.3 Kuda-kuda segaris menghadap
1.2.4 Kuda-kuda segaris kedepan
1.2.5 Kuda-kuda lipat
1.2.6 Kuda-kuda satu kaki
1.3. Cara Balik Hadap
1.3.1 Sikap balik 1
1.3.2 Sikap balik 2
1.3.3 Sikap balik 3
1.3.4 Sikap balik 4
1.3.5 Sikap balik 5
1.3.6 Sikap balik 6
1.4. Cara-cara Melangkah
1.4.1. Melangkah
1.4.2. Menggeser
1.4.3. Ingsut luar
1.4.4. Ingsut dalam
1.4.5. Menggeser Samping
1.4.6. Dedet
1.4.7. Lipat
1.4.8. Loncat
III. HINDARAN
1. Tangkai mawar tertiup angin
2. Harimau meliup diri
3. Harimau tidur
4. Rajawali Terbang
5. Merubah bentuk kuda-kuda
IV. JURUS DASAR.
1. Katak melempar tubuh
2. Bunga mawar mekar
3. Naga terbang
4. Rajawali mengibas sayap
5. Ikan terbang menjulang ke angkasa
6. Terkaman harimau lapar
7. Ikan terbang menggoyang sirip
8. Rajawali mengibas sayap
9. Harimau membuka jalan
10. Tandukan lembu jalan
11. Harimau menutup jalan
12. Bunga mawar mekar
V. TEKNIK PRAKTIS (Berpasangan)
Adalah
satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tata
gerak kaki dan lontaran jurus dasar yang bertumpu pada kecepatan
,ketepatan dan kekuatan.
Teknik Praktis 1 : a. Katak melempar tubuh (kn)
b. Bunga Mawar mekar (kn)
Teknik Praktis 2 : a. Naga terbang (kn)
b. Rajawali mengibas sayap (kn)
Teknik Praktis 3 : a. Ikan terbang menjulang keangkasa (kn)
b. Terkaman harimau lapar (kn)
Teknik Praktis 4 : a. Ikan terbang menggoyang sirip (kn)
b. Rajawali mengibas sayap (kn)
Teknik Praktis 5 : a. Harimau membuka jalan (kn)
b. Tandukan lembu jantan (kn)
Teknik Praktis 6 : a. Harimau menutup jalan (kn)
b. Bunga Mawar mekar (kn)
Untuk barisan ( a ) selalu awalan Kuda-kuda kiri depan
Untuk barisan ( b ) : Teknik praktis 1 dan 3 Kuda-kuda kiri depan
Teknik praktis 2,4 s/d 6 Kuda-kuda kanan depan
MATERI DASAR PENDIDIKAN PENCAK SILAT
SISWA TINGKAT SATU
I. JURUS DASAR.
1. Pagutan merpati
2. Bunga mawar mekar
3. Katak melempar tubuh
4. Rajawali mengibas sayap
5. Merpati mengibas sayap
6. Bunga mawar layu
7. Katak melempar tubuh
8. Merpati mengibas ekor
9. Tandukan Naga Jantan
10. Belitan tangkai mawar
11. Sabetan ikan terbang
12. Pagutan naga jantan
13. Sambaran merpati
14. Sambaran merpati
15. Bunga mawar mekar
16. Sambaran naga
17. Rajawali mengibas sayap
18. Merpati mengibas ekor
19. Bunga mawar layu
20. Benturan harimau
21. Benturan harimau
22. Harimau menggoyang ekor
23. Katak melempar tubuh
24. Bunga mawar mekar
25. Ikan terbang menerjang sarang
26. Ikan terbang menerjang sarang
II. TEKNIK PRAKTIS (Berpasangan)
Adalah
satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tata
gerak kaki dan lontaran jurus dasar yang bertumpu pada kecepatan
,ketepatan dan kekuatan.
Teknik Praktis 1 : a. Pagutan merpati
b. Bunga mawar mekar
b. Katak melempar tubuh
a. Rajawali mengibas sayap
Teknik Praktis 2 : a. Merpati mengibas sayap
b. Bunga mawar layu
b. Katak melempar tubuh
a. Merpati mengibas ekor
Teknik Praktis 3 : a. Tandukan naga jantan
b. Belitan tangkai mawar
b. Sabetan ikan terbang
a. Perubahan Kuda-kuda
Teknik Praktis 4 : a. Pagutan naga jantan
b. Sambaran merpati
b. Sambaran merpati
a. Bunga mawar mekar
Teknik Praktis 5 : a. Sambaran naga
b. Rajawali mengibas sayap
b. Merpati mengibas ekor
a. Bunga mawar layu
Teknik Praktis 6 : a. Benturan harimau
b. Benturan harimau
b. Harimau menggoyang ekor
a. Tangkai tertiup angin
Teknik Praktis 7 : a. Katak melempar tubuh
b. Bunga mawar mekar
b. Ikan terbang menerjang sarang
a. Ikan terbang menerjang sarang
III. SIKAP AWAL
Setiap Sikap Awal Terdiri dari 2 sikap :
a. Sikap Kelit = Sikap menghadap
b. Sikap Slewah = Sikap menyamping
1. Bunga mawar menyongsong matahari
2. Sikap Mawar
3. Sikap Katak
4. Sikap Naga
5. Sikap Rajawali
6. Sikap Lembu
7. Sikap Merpati
8. Sikap Ikan terbang
9. Sikap Harimau
IV. POLA LANGKAH
1. Langkah Segi Tiga
2. Langkah Segi Empat
3. Langkah Paku-paku
MATERI DASAR PENDIDIKAN PENCAK SILAT
SISWA TINGKAT DUA
I. JURUS
1. Jurus Katak
2. Jurus Mawar
3. Jurus Ikan terbang
4. Jurus Naga
II. PERMAINAN SENJATA
MATERI DASAR PENDIDIKAN PENCAK SILAT
SISWA TINGKAT TIGA
I. JURUS
1. Jurus Rajawali
2. Jurus Lembu
3. Jurus Merpati
4. Jurus Harimau
II. PERMAINAN SENJATA
************************************************************************************************************************************************************************************************************
MATERI
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
KADER DASAR TAPAK SUCI
Oleh : Muhammad Rustam Djundab
Kadep. Kependekaran & Keilmuan
P.P. TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
PENDAHULUAN
Materi Pendidikan dan Latihan Kader Dasar TAPAK SUCI (Latihan Kader
Pimpinan TAPAK SUCI) berisikan pengertian dari Kurikulum Pendidikan dan
Latihan Siswa TAPAK SUCI. Adapun bentuk-bentuk Jurus Dasar, Langkah,dan
Pola Langkah termasuk didalamnya adalah pengertian Medan Sasaran.
Penyajian dari Penggunaan dan Kegunaan dibatasi pada bentuk-bentuk
dasar yang ada pada Kurikulum Pendidikan Siswa TAPAK SUCI untuk
permainan TANGAN KOSONG dan pengembangan untuk permainan SENJATA. Sedang
bentuk-bentuk Jurus Dasar akan ditampilkan dengan beberapa bentuk ARAH
dan LINTASAN untuk praktek tangan kosong, untuk bersenjata ditampilkan
bentuk-bentuk senjata pendek, panjang dan lentur.
PEMBINAAN DASAR ALAT PENYASAR
Untuk mendapatkan kegunaan yang optimal alat-alat penyasar perlu
dilakukan pembinaan alat-alat penyasar dengan tepat. Adapun yang
diberikan dalam tuntunan ini adalah pembinaan dasar yang kemudian dapat
ditingkatkan pembinaannya dengan alat-alat peraga yang lebih memenuhi
persyaratan.
1. BUNGA MAWAR MEKAR
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar tertekuk
Fungsi : Tangkisan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar tertekuk
Fungsi : Tangkisan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
2. BUNGA MAWAR LAYU
Alat penyasar : Telapak tangan dalam
Fungsi : Tangkisan, serangan
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
3. BELITAN TANGKAI MAWAR
Alat penyasar : Pangkal jari dalam dan luar-pangkalsiku
Fungsi : Tangkisan belit, serangan belit
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
4. KATAK MELEMPAR TUBUH
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk dan tengah luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
5. NAGA TERBANG
Alat penyasar : Sisi telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
6. TANDUKAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung keempat jari terbuka rapat
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
7. RAJAWALI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar/dalam sejarak 3 cm
Fungsi : Serangan, tangkisan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
8. TANDUKAN LEMBU JANTAN
Alat penyasar : Pangkal siku luar dan tengah
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
9. IKAN TERBANG MENJULANG KE ANGKASA
Alat penyasar : Pangkal telapak jari kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
10.IKAN TERBANG MENGGOYANG SIRIP
Alat penyasar : Punggung telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
11.HARIMAU MEMBUKA JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian dalam
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
12.HARIMAU MENUTUP JALAN
Alat penyasar : Tumit kaki bagian luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
13.TERKAMAN HARIMAU LAPAR
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki dalam sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan sapuan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
14.PAGUTAN MERPATI
Alat penyasar : Sendi kedua keempat jari bagian luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
15.MERPATI MENGIBAS SAYAP
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar, lurus
Sasaran : Alat peraga
16.MERPATI MENGIBAS EKOR
Alat penyasar : Pangkal telapak tangan luar
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
17.SAMBARAN MERPATI
Alat penyasar : Pangkal jari telunjuk-ibu jari
Fungsi : Serangan/tangkisan genggam
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
18.SAMBARAN NAGA
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan terbuka
Fungsi : Serangan cengkraman
Lintasan : Lurus, lingkar
Sasaran : Alat peraga
19.PAGUTAN NAGA JANTAN
Alat penyasar : Ujung kelima jari tangan rapat
Fungsi : Serangan pagutan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
20.SABETAN IKAN TERBANG
Alat penyasar : Pangkal telapak kaki luar sejarak 3 jari
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
21.IKAN TERBANG MENERJANG SARANG
Alat penyasar : Tempurung lutut tertekuk luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
22.KIBASAN HARIMAU
Alat penyasar : Mata kaki luar
Fungsi : Serangan, tangkisan bentur
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
23.HARIMAU MENGGOYANG EKOR
Alat penyasar : Sisi telapak kaki luar
Fungsi : Serangan
Lintasan : Lingkar
Sasaran : Alat peraga
24.BENTURAN HARIMAU
Alat penyasar : Seluruh permukaan telapak kaki dalam
Fungsi : Serangan, tangkisan
Lintasan : Lurus
Sasaran : Alat peraga
MATERI KEMUHAMMADIYAHAN
LATAR BELAKANG
Berdirinya
Muhammadiyah tidak lepas dari pribadi pendirinya, yaitu KH. Ahmad
Dahlan. KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Kauman Yogyakarta yaitu pada
tanggal 1285 H/1868 M. ayahnya bernama KH. Abu Bakar.
Adapun isi dari pokok-pokok pemikiran dan perspektif keagamaan KH. Ahmad Dahlan berdasarkan dengan sumber dan bahan :
1. Dalam bidang Akidah, pandangan KH. Ahmad Dahlan sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama salaf
2. Menurut
perspektif KH. Ahmad Dahlan bahwa beragama adalah beramal artinya bahwa
beragama itu berkarya dan berbuat sesuatu : melakukan tindakan sesuai
dengan isi pedoman Al-Qur’an dan Sunnah
3. Dasar pokok hukum Islam menurut KH. Ahmad Dahlan adalah Al-qur’an dan Sunnah
4. Dalam
pandangan KH. Ahmad Dahlan terdapat 5 jalan untuk memahami Al-qur’an,
yaitu memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya pada siri sendiri,
apakah larangan agama yang telah diketahui telah ditinggalkan dan apakah
perintah agama yang telah dipelajari sudah dikerjakan atau belum, tidak
mencari ayat lain sebelum isi ayat sebelumnya dikerjakan
5. KH.
Ahmad Dahlan menyatakan bahwa tindakan nyata adalah wujud kongkrit dari
hasil terjemahan Al-qur’an dan organisasi adalah wadah dari tindakan
nyata tersebut
6. Sesuai
dengan dasar pemikiran bahwa seseorang itu perlu suka dan bergembira,
maka orang tersebut harus yakin bahwa mati adalah bahaya, akan tetapi
lupa kematian merupakan bahaya yang jauh lebih besar dari kematian itu
sendiri. Disamping itu kyaimenyatakan selanjutnya bahwa harus ditanamkan
dalam hati seseorang ghirah dan gerah hati untuk maju dengan landasan moral dan ikhlas dalam beramal
7. Kunci persoalan kehidupan adalah peningkatan kualitas hidup dan kemajuan yang sedang berkembang dalam tata kehidupan masyarakat
8. Pembinaan
generasi muda (kader) dilakukan kyai dengan jalan interaksi langsung.
Untuk melaksanakan teori tersebut kyai mendirikan kepanduan yang
selanjutnya diberi nama Hisbul Wathan (HW)
9. Strategi
menghadapi perubahan sosial akibat modernisasi adalah merujuk kembali
pada Al-qur’an, menghilangkan sikap fatalisme dan sikap taqlid. Strategi
tersebut dilaksanakan dengan menghidupkan jiwa dan semangat ijtihad
melalui peningkatan kemampuan berfikir logis-rasional dan mengkaji
realitas sosial.
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
- Tidak tegaknya aqidah islamiyah umat. Hal ini disebabkan tidak pasnya pemahaman agama mereka sehingga pengalamannya bercampur aduk dengan aqidah / keyakinan non islam, Hinduisme, Budhisme, Animisme dan dinamisme.
- Timbulnya kebekuan dan kejenuan berfikir, sikap taqlid buta, dan sikap fatalistis (menyerah kepada takdir). Ini semua mengakibatkan kemiskinan dan kebodohan.
- Keterbelakangan umat Islam dalam ilmu pengetahuan, sains modern dan teknologi yang disebabkan oleh fahamagama yang sempit, misalnya mengharamkan apa saja yang datang dari BARAT (orang kafir).
- Tidak berkembangnya dakwah Islamiyah. Islam hanya diajarkan dalam masjid dan pondok pesantren dengan metode sorogan.
- Citra umat Islam tidak mencerminkan Islam yang ya’lu walaa yu’la alaih (tinggi dan tiada yang membandingi ketinggiannya).
- Polotik KRISTENISASI dari pemerintah penjajah kerja sama dengan missi dan zending.
- Pengaruh gerakan-gerakan dalam Islam di luar negeri : Mesir, Arab Saudi, dan lain-lain.
Menghadapi
permasalahan umat Islam Indonesia tersebut KH. Ahmad Dahlan mengambil
langkah yang strategis. Langkah tersebut yaitu menerjemahkan surat Ali
Imron ayat 104 yang artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung (jaya, bahagia dan menang)”.
Ayat
ini dipahami oleh beliau sebagai perintah mendirikan organisasi yang
mampu memecahkan persoalan-persoalan umat. Maka didirikanlah
“MUHAMMADIYAH”.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H, atau 18 November 1912 M.
B. TUJUAN DIDIRIKAN MUHAMMADIYAH
Sebagaimana
organisasi massa lainnya, Muhammadiyah didirikan membawa misi dan
tujuan tertentu. Bila dicermati sejak berdirinya hingga sekarang ini,
ternyata tujuan persyarikatan Muhammadiyah selalu mengalami perubahan.
Pada masa awal berdirinya, yaitu pada tahun 1912, misalnya rumusan
tujuan Muhammadiyah berbeda dengan rumusan tujuan Muhammadiyah pada
tahun 1986. pada tahun 1912 Muhammadiyah berada pada masa kolonial
Belanda, sedangkan pada tahun 1986 Muhammadiyah berada pada masa
kemerdekaan.
Adapun tujuan organisasi Muhammadiyah yang dirumuskan dalam Statuten pertama kali tersebut adalah:
- Meenyebarkan pengajaran agama Nabi Muhammad Saw.
- Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan besluit Gubernur Jendral tanggal 2 September 1921 no. 36 berubah menjadi :
- Memajukan dan menggembirakan pengajaran agama islam di Hindia Nedherland
- Memajukan dan menggembirakan cara kehidupan sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya (segala sekutunya)
Tujuan Muhammadiyah sesuai dengan anggaran dasar Muhammadiyah pasal 3 pada tahun 1950 Adalah :
“Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya”.
Konsep
dasar yang tercantum dalam pasal 2 anggaran Dasar Muhammadiyah pada
Muktamar ke-41 di Solo dituangkan pada pasal 1 ayat 1 dibawah judul:
Nama, Identitas dan kedudukan, berbunyi : “Persyarikatan ini bernama
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-qur’an dan Sunnah”. Azas dalam
anggaran dasar Muhammadiyah hasil keputusan muktamar ke-41 di Solo
terdapat dalam pasal 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu Pancasila.
Maksud
dan tujuan Muhammadiyah pasal 3 Anggaran Dasar dan operasionalisasi
pada pasal 4 tentang Usaha. Adapun maksud dan tujuan Muhammadiyah dari
hasil keputusan Muktamar ke-41 di Solo adalah : “Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT”.
C. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
C. IDENTITAS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 1 ayat 1 tentang : Nama dan identitas, tersebut bahwa : “Persyarikatan
ini bernama Muhammadiyah dengan identitas sebagai gerakan Islam dan
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, berakidah Islam dan bersumber pada
Al-qur’an dan Sunnah”. Muhammadiyah memiliki watak, perilaku dan pemikiran yang memungkinkan menyandang 3 identitas yaitu :
1. Sebagai gerakan Islam
2. Sebagai gerakan Dakwah
3. Sebagai gerakan Tajdid
Dari 3 identitas tersebut diatas Muhammadiyah mendasarkan diri pada 5 prinsip dasar gerak persyarikatan, yaitu :
- Prinsip Tauhid
- Prinsip Ibadah
- Prinsip Jama’ah atau kemasyarakatan
- Prinsip gerak dan kemandirian dakwah
- Prinsip Gerak dan Tajdid
D. DASAR AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
· Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT
· Hidup manusia bermasyarakat
· Mematuhi
ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat
· Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan
· Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad saw
· Melancarkan amal usah dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
TAPAK SUCI CABANG MASARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar