Berikut ini adalah
sebuah tulisan dari Bapak M. Barie Irsjad, Pendekar Besar TAPAK SUCI,
yang berisi tinjauan singkat tentang keilmuan Seni Beladiri TAPAK
SUCI.Tulisan ini dibuat semasa hidup beliau, dan disampaikan pada acara
Sarasehan Tapak Suci, 13 Agustus 1991, di Gedung Bina Manggala TAPAK
SUCI, Yogyakarta.
KEILMUAN SENI BEL
ADIRI TAPAK SUCI
SEBUAH TINJAUAN SINGKAT
Oleh :
M. Barie Irsyad
(Pendekar Besar Tapak Suci)
l. PENDAHULUAN
Ilmu beladiri telah lama dikenal oleh bangsa Indonesia, bahkan
berpuluh - puluh tahun sebelum Indonesia merdeka, nenek moyang kita
telah mampu meletakkan dasar - dasar keilmuan beladiri. Sebagai warisan
budaya bangsa ilmu beladiri akhirnya berkembang pesat, tidak
ketinggalan pula di kampung Kauman, beberapa tahun sebelum kelahiran
Tapak Suci, berbagai macam aliran telah pula tumbuh dan berkembang
dengan pesat., serta melahirkan generasi - generasi penerus ilmu
tersebut.
Pada dasarnya, ilmu beladiri terdiri dari dua macam aliran, yaitu :
1. llmu beladiri bardasarkan akal sehat (rasional)
2. Ilmu beladiri berdasarkan rasa (emosi)
Akal berfungsi sebagai wadah penghimpun ilmu Allah yang tidak terbatas,
bahkan semakin lama semakin dapat dikembangkan. Ilmu adalah penemuan
yang tidak diragukan lagi kebenarannya, dan ditemukan melalui proses uji
coba. Ilmu beladiri adalah ilmu untuk kesejahteraan dunia dan akhirat
yang berdasarkan prinsip -prinsip beladiri, yaitu membela diri sendiri,
dan bila mampu juga dapat membela orang lain. Sedangkan rasa (emosi)
jika tidak dikendalikan dapat mematikan akal, sehingga kegiatan yang
hanya berdasarkan rasa belaka, semata - mata hanya akan mengumbar nafsu
dan emosi manusia.
II. PEMAHAMAN BELADIRI TAPAK SUCI
A. KEKUATAN
Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih, dosa terjadi
setelah seorang manusia dipandang mampu menggunakan akal dan pikirannya (
dewasa ) sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dalam menjalani hidupnya
Manusia mulai mengenal beberapa macam kekuatan, yaitu
- kekuatan alam;
- kekuatan manusia yang timbul dari dalam diri manusia, dan
- kekuatan yang berasal dari Allah yang dapat berbentuk rahmat ataupun mukjizat/karomah yang kesemuanya merupakan sunatullah.
A.1. Kekuatan Alam
Kekuatan yang dikandung oleh sifat fisis alam, dan masing-masing
mempunyai kekuatan dan kelemahan. Bumi yang dianggap memiliki kekuatan
dahsyat., karena sanggup mengangkat tanah dan batu-batu, menghasilkan
grafitasi dan sebagainya, namun dalam ukuran yang seimbang, tenaga bumi
kalah kuat dengan tenaga besi, tenaga besi masih kalah dengan tenaga
api, adapun tenaga api kalah dengan tenaga air, tenaga air yang dapat
mengalahkan tenaga api dan tenaga bumi, masih kalah dengan udara (gas).
Udara dapat menimbulkan gelombang, kemudian udara tersebut akan mengatur
gerak gelombang itu, tetapi sekuat-kuatnya udara, masih kalah kuat
dengan "getaran Listrik". Pergeseran getaran listrik negatif dengan
positif di udara akan menggoncangkan udara.
A.2. Kekuatan Manusia
Kita sebagai umat Islam mempercayai bahwa manusia berasal dari Tanah
(sari bumi). Sari bumi yang dimakan oleh manusia, pada proses
selanjutnya sari bumi tersebut dialirkan keseluruh tubuh dengan zat besi
yang selanjutnya terjadi proses pembakaran, proses pembakaran sangat
membutuhkan zat oksigen, selain itu manusia juga membutuhkan air untuk
menyambung kelangsungan hidupnya, air tersebut berasal dari minuman,
buah-buahan, dan sebagainya. Selain itu semua manusia juga mempunyai
kekuatan listrik yang berpusat di Otak atau Syaraf, sehingga lndera
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dari keterangan tersebut dapat
diketahui bahwa pada hakekatnya, dalam diri manusia terdapat semua
sumber "kekuatan alam".
A.3. Kekuatan yang berasal dari Allah
Sernua kekuatan yang ada di burm terutama kekuatan yang dipunyai manusia
biasa merupakan kekuatan yang berasal dari Allah 5WT, yaitu dalam
bentuk rahmat dan karunia Nya. Kita cukup berbahagia dikarunia tubuh
yang lengkap dengan fungsinya masing -masing. Fungsi masing - masing
organ tubuh yang dapat digunakan dengan tepat, panca indira serta
kemampuan manusia untuk berihtiar mencari keselamatan dunia dan akhirat
merupakan kekuatan yang berasal dari Allah SWT dan tiada ternilai.
B. ILMU BELADIRI TAPAK SUCI
Ilmu beladiri Tapak Suci mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan
dengan Perguruan Pencak Silat yang lain, Tapak Suci merupakan Pencak
Silat murni tradisional, karena menghimpun berbagai ilmu pencak silat,
dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut. Ilmu beladiri Tapak Suci termasuk
aliran Rasional, yang memanfaatkan kemampuan akal, dengan memfungsikan
kegunaan fisik beserta perangkatnya yang ada dalam tubuh manusia,
sehingga dapat berfungsi secara tepat antara organ yang ada kaitannya
satu dengan lainnya, serta saling isi mengisi, pada saat dibutuhkan.
Karena terbatasnya kemampuan akal, maka akal harus diisi dengan ilmu
yang serba menyelamatkan manusia, dengan tidak mengabaikan peranan wahyu
Allah, namun berusaha melaksanakan pesan pengarahan Allah.
Dalam dunia persilatan ada dua macarn “tenaga” yang digunakan untuk
membela dirinya dari ancaman makhluk lain, yaitu; l) Tenaga luar, dan 2)
Tenaga dalam (dulu lebih dikenal dengan sebutan tenaga cadangan).
l) Tenaga luar
Pengertian tenaga luar menurut masyarakat pada umumnya adalah gerakan
yang dilakukan oleh gerakan tubuh, namun menurut pengertian beladiri
adalah tenaga yang dikomando oleh akal.
2) Tenaga Dalam
Menurut pengertian masyarakat pada umumnya, tenaga dalam adalah kekuatan
terpadu antara jasmani dengan kesadaran yang berhubungan dengan
konsentrasi. Kekuatan Tenaga Dalam di Tapak Suci adalah perpaduan antara
kekuatan fisik dengan kesadaran (konsentrasi), serba organis, tahu
manfaat ketika menggunakannya, sadar fikiran serta inderanya, dan
dilatih secara kontinyu.
Ilmu yang dituangkan dalam Tapak Suci berdasarkan pada kecepatan dan
ketepatan, sehingga di Perguruan Tapak Suci tidak diajarkan
mantera-mantera, lelaku, puasa khusus untuk mencapai ilmu tertentu dan
sebagainya, tapi semua ilmu yang diajarkan selama ini adalah ilmu yang
berdasarkan pada rasio. Adapun tinggi rendahnya kemampuan siswa maupun
anggota Tapak Suci berdasarkan pada ketekunan individu tersebut.
C. PENUTUP
Dasar keilmuan Tapak Suci sudah jelas adanya, yaitu tidak akan lepas
dari sifat manusia sebagai kalifatullah di bumi, serta yang tidak pernah
lepas dari Al-Qur'an dan Sunah Rasul. Dengan kenyataan tersebut sumber
keilmuan Tapak Suci lebih dititik beratkan kepada pengertian manusia
sebagaimana pengertian yang dikandung Al-Qur'an serta tanggung jawabnya
sebagai hamba Nya untuk selalu beramar ma'ruf dan bernahi mungkar, serta
menjauhkan dirinya dari perbuatan syirik yang tercela. Dan pada
hakekatnya beladiri Tapak Suci adalah beladiri yang didasari pada
penggunaan kecepatan, ketangkasan, Rasio, Iman serta Ketakwaan.
(Disampaikan pada acara Sarasehan Tapak Suci, 13 Agustus 1991, di Gedung Bina Manggala - Yogyakarta)
======================================================================
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
========================================================MASARAN====
BELADIRI KAUMAN MENDUNIA |
|
|
Artikel
|
Oleh: Mohammad Iqbal Rasyid
|
Selasa, 31 Juli 2007 07:00 |
Sejak berdirinya di tahun 1912 Muhammadiyah melalui
dakwah amar ma'ruf nahi mungkar-nya telah berhasil memikat banyak
kalangan, tak terkecuali kalangan para pendekar dan pesilat. Dakwah KH.
Ahmad Dahlan telah memikat para pendekar dan ulama di daerah yang
memiliki surau-surau yang di dalamnya mendidik anak muridnya untuk
mendalami agama Islam dan mempelajari ilmu beladiri pencak silat. Dan
memang telah menjadi suatu kenyataan sejak dulu bahwa kegiatan
pendidikan agama di surau dan pesantren umumnya senantiasa dibarengi
pula dengan pendidikan ilmu beladiri pencak silat yang diberikan oleh
sang guru. Adanya istilah Shalat dan Silat, setidaknya menjadi bukti
dari adanya semangat itu. Inilah yang menunjukkan bahwa betapa masa lalu
telah memperlihatkan suksesnya keharmonisan pendidikan agama dan
pendidikan bela negara, dimana para ulama memasukkan
pengajaran-pengajaran tentang bela diri, bela umat, bela negara, dalam
kajian-kajian agama Islam.
Hal ini terlihat semakin jelas jika kita mengikuti lintasan sejarah
tentang para ulama-ulama yang juga pendekar yang tersebar di seluruh
tempat di Nusantara. Sebut saja Malaka, Kesultanan Ternate dan Tidore,
kemudian Para Wali, Teuku Cik di Tiro, Imam Bonjol, KH. Zainal Mustafa,
Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, dan nama-nama lainnya, yang mana
menunjukkan bahwa kalangan ulama adalah perintis pengembang pencak
silat di Nusantara.
Di dalam keluarga Muhammadiyah sendiri pun kita menemui beberapa tokoh
yang dalam sejarah kehidupannya ternyata mereka juga seorang pendekar.
KH. Mas Mansur contohnya. Selain dikenal gemar sepak bola, ternyata
beliau juga menguasai ilmu pencak silat yang tangguh dengan kekuatan
kaki sebagai andalannya. Pada masa pra kelahiran TAPAK SUCI, KH.Busyro
Syuhada yang secara formal dikenal sebagai seorang ulama di pesantren di
Binorong, Banjarnegara, ternyata juga adalah seorang pengembang silat
aliran Banjaran. Adapun A.Dimyati dan M.Wahib adalah kakak beradik yang
keduanya anak asli Kauman-Yogyakarta, tempat dimana Muhammadiyah lahir.
Seterusnya, pasca kelahiran TAPAK SUCI, disitu kita dapat temui nama H.
Djarnawi Hadikusumah, seorang pendekar yang tergolong mumpuni yang mana
publik memang lebih mengenal sosoknya sebagai seorang ulama
Muhammadiyah. Sesungguhnya masih banyak lagi temuan-temuan yang
menceritakan bahwa betapa kaum ulama-lah golongan yang paling banyak
menjadi perintis (pioneer) pengembangan ilmu pencak silat, termasuk
ketika Muhammadiyah bergiat menyebarkan dakwahnya ke pelosok-pelosok
daerah.
Inilah sesungguhnya penggerak munculnya Pencak Silat TAPAK SUCI di
kalangan Muhammadiyah, yaitu dari satu cita-cita untuk membentuk wadah
pencetak kader Ulama-Pendekar. Walau pun impian itu baru terwujud pada
tahun 1963, namun upaya untuk membentuk wadah itu telah dirintis sejak
lama dan telah memakan pengorbanan yang tidak sedikit. Dan oleh KH. A.
Badawi--Ketua PP Muhammadiyah saat itu—sinyal itu ditangkap kuat
sehingga kemudian TAPAK SUCI menjelma menjadi organisasi otonom
Muhammadiyah di tahun 1964.
Ciri Khas TAPAK SUCI
Pencak Silat TAPAK SUCI merupakan beladiri Indonesia yang tidak saja
menekankan daya gunanya pada ilmu beladiri (perkelahian) semata, namun
juga menekankan daya guna yang sama kuat dalam hal seni. Sebagai ilmu
beladiri, TAPAK SUCI merupakan ilmu beladiri yang praktis. Sifatnya yang
metodis dan dinamis-lah yang membuat beladiri ini menjadi beladiri yang
praktis yang terus berkembang dan menata diri. Keilmuan ragawi Pencak
Silat TAPAK SUCI tersimpul dalam delapan kelompok jurus, yang
masing-masing jurus diambil namanya dari nama-nama flora dan fauna.
Delapan Jurus itu adalah: Mawar, Katak, Naga, Ikan Terbang, Merpati,
Rajawali, Lembu, dan Harimau. Masing-masing memiliki karakter dan pola
yang khas. Berbasis pada delapan jurus itulah keilmuan TAPAK SUCI
dikembangkan. Terlebih dengan masuknya beberapa pendekar di daerah,
kiranya menambah perbendahaarn keilmuan yang membuatnya makin berharga
untuk dipelajari oleh setiap mereka yang merasa sebagai pewarisnya. Tak
terbatas pada permainan tangan kosong, TAPAK SUCI pun mengenal permainan
senjata. Filosofi ini diambil ketika Pendekar Besar M. Barie Irsjad
menemukan formula bahwa jika ingin mengalahkan orang bersenjata maka
harus memahami permainan senjata.
Beladiri is a science
Sejak awal di dalam TAPAK SUCI memang telah populer istilah adu kaweruh.
Ditambah dengan keilmuannya yang metodis dan dinamis, TAPAK SUCI
berhasil mengantarkan pewarisnya untuk berpikir rasional dan ilmiah.
Beberapa nama seperti M. Wahib, M.Zahid, dan M. Barie Irsjad, mereka
dapat disebut sebagai ikon-ikon kejeniusan dalam keilmuan beladiri TAPAK
SUCI. Semangat inilah yang mengantarkan pewaris keilmuan ini kepada
pintu gerbang ilmu, dimana disitu terdapat suatu kenyataan bahwa
beladiri is a science--dimana beladiri adalah ilmu pengetahuan.
Salah satu ciri khas TAPAK SUCI adalah dalam penampilannya bersifat
rasional, bukan emosional, adalah faktanya. Diiringi dengan semangat Al
Qur'an dan As Sunnah, memperkuat jati diri TAPAK SUCI sebagai pencak
silat Islami. Kiranya itulah kelanjutan dari periode perintisan pencak
silat oleh kaum 'ulama, dimana pencak silat dikembangkan oleh kaum yang
berilmu.
Ini semua tidak lepas dari do'a dan cita-cita para pendekar-pendekar
pendahulu, termasuk sejak pra kelahiran TAPAK SUCI. Ini semua pula tak
lepas dari do'a dan cita-cita para ulama, termasuk para ulama dan
pendekar di Muhammadiyah. TAPAK SUCI tidak dibuat dalam satu malam atau
satu dua hari. Selain itu TAPAK SUCI tidak tidak didesain untuk sanggup
berdiri hanya selama lima atau sepuluh tahun saja. Namun sebaliknya
kemunculan TAPAK SUCI telah melalui proses evolusi yang panjang, dan
dirancang untuk sanggup berdiri selama-lamanya. Bahkan sejak berdirinya,
para sesepuh telah mencita-citakan agar gerakan TAPAK SUCI bukan semata
gerakan kampung semata, tetapi menjadi gerakan dunia.
Dirgahayu ke-44 TAPAK SUCI.
"Dengan Iman dan Ahlaq Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Ahlaq Saya Menjadi Lemah."
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar